Yet Bu Mus’ smile was a forced smile: she was apprehensive. Harfan Efendy Noor, or Pak Harfan-the school principal-and a young woman wearing a jilbab, or headscarf, Ibu N.A. There was an old man with a patient face, Bapak K.A.
In the doorway stood two teachers, like hosts welcoming guests to a party. The entire school, in fact, leaned as if it would collapse at any moment. At the end of those long benches was an open door, and inside was an empty classroom. It was an important day: the first day of elementary school. My father sat beside me, hugging my shoulders with both of his arms as he nodded and smiled to each parent and child sitting side by side on the bench in front of us.
The branch of an old filicium tree shaded me. THAT morning, when I was just a boy, I sat on a long bench outside of a school. The Rainbow Troops, chapter 1: Ten New Students Nah, dengan diterjemahkan dalam Bahasa Inggris ini otomatis judul novelnya pun berubah menjadi “The Rainbow Troops”Ĭontoh isi novel The Rainbow Troops, Bab 1 Jadinya beliau pun memutuskan untuk menerjemahkan isi novel ini ke dalam Bahasa Inggris. Nah, seorang jurnalis asal Inggris bernama Angie Kilbane pun gak kalah merasa terkesan dengan novel terlaris Indonesia yang berhasil terjual sebanyak sedikitnya 5 juta kopi ini. Soalnya Wannyaa sendiri juga baru tau… eheheheheheh…Įniwei, mari kita balik lagi ke novelnya. Wannyaa yakin pasti para penguntit sekalian pada baru tau kan?! * Nomination for Best Film and Best Editor, Asian Film Awards, 2009 * Best Film, Indonesian Film Festival, 2009
* SIGNIS Award, Hong Kong International Film Festival, 2009 * 3rd Place Audience Award, 11th Udine Far East International Film, 2009 * Golden Butterfly Award, 23rd International Children & Young Adults Film Festival, Iran, 2009 * A showing at the Berlin International Film Festival (Panorama), 2009
Sampe-sampe ketika sutradara kondang, Riri Riza pun akhirnya tergerak untuk memfilmkan buku ini dan gak kalah menuai pujian yang akhirnya memberikannya banyak sekali penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional, seperti: YAP! Novel semi-biografi, Laskar Pelangi garapan penulis muda Andrea Hirata yang menceritakan tentang kehidupan alamiah anak-anak asal Bangka-Belitung yang pantang menyerah untuk berjuang meraih impian mereka ini banyak banget menuai puji-pujian yang bejibun dari para pecinta buku. Para penguntit sekalian pasti gak asing dong dengan salah satu judul dari tetralogi novel terlaris ini dan sempet dibikin filmnya pula?! Ini bener-bener berita yang membanggakan banget untuk dunia sastra Indonesia kita tercinta sejak dulu kala tetap dipuja-puja bangsa.
0 kommentar(er)
